Pages

Wednesday, March 23, 2011

iPad Vs Perhiasan, yang mana satu anda pilih?

Kemarin, ketika aq minta tolong Pak Cik Google untuk mencari satu info, terbawa lah aku ke sebuah blog pribadi seseorang. Aku lupa nama blognya yang pasti, profilnya itu seorang perempuan, umur ya sekitar akhir 20an, sudah menikah, punya anak, tidak pasti apakah ibu rumah tangga atau bekerja. Kita beri nama saja beliau Puan X.

Nah puan X ini bercerita yang suaminya baru dapat rezeki lah, saya lupa, apa baru habis project, dapat bonus atau apa, yang pasti si suami ini ingin membelikan sesuatu yang mahal lah buat istrinya ini. Truz sang suami bertanya lah kepada istrinya, hadiah apa yang diinginkan. Sang istri menjawab yang dia menginginkan iPad sebagai hadiah. Di blog tersebut, Puan X berkata yang raut muka suaminya bingung, kok dia minta iPad, si suami pasti mengira kalau Puan X ini pasti minta dibelikan barang kemas (perhiasan), lah malah minta iPad (walaupun harag iPad yang mahal giler ini bisa buat beli perhiasan lho). Truz puan X ini pun membebel di blognya, mengatakan bahwa dia tak layan dan tak suka perhiasan sebab dia tak suka nak pakai. Buat apa nak beli perhiasan, beli je lah iPad sebab dia teringin sangat dengan iPad.

Saya bukan nak menjudge siapa pun, hanya ingin meluahkan kebimbangan saya tentang kecendrungan kaum perempuan yang kononnya lah nak dikatakan modern, dengan gajet gajet canggih, lebih memilih untuk dihadiahkan iPad daripada perhiasan karena dia tak suka pakai perhiasan. Sungguh pendek sekali pemikirannya. Apa dia tidak pernah belajar tentang konsep Liability dan Investment.?

Yang saya pahami, barang-barang gajet seperti halnya iPad ini, hanyalah sebuah liability, yang nilainya akan terus turun dari hari ke hari sampai lah pada akhirnya dia menjadi barang rongsokan alias tidak berharga lagi (mohon koreksi kalau pemahaman saya itu salah). Sedangkan perhiasan seperti emas (tapi tidak semua perhiasan ya), setau saya, nilainya akan terus naik dari hari ke hari, bahkan setelah bertahun-tahun nilainya bisa menjadi 2 bahkan 3 kali lipat. (mohon koreksi juga kalai pemahaman saya salah).

Dengan menyimpan emas, itu bisa dianggap dengan investment. Saya rasa Puan X ini tidak memahami konsep tersebut. Jika pada akhirnya sang suami membelikan dia iPad karena menuruti kemauannya, padahal dengan harga iPad yang mahal, bisa membeli emas. Jika 5 atau 10 tahun ke depan, ingat bahwa kita tidak akan tau bagaimana masa depan, terjadilah musibah (yang tentu saja kita berdoa semoga dihindari dari musibah), seperti misalnya suami meninggal dunia, suami/anak/orang tua/puan X sendiri sakit yang memerlukan uang yang besar, atau musibah lainnya, iPad yang beliau beli 5 atau 10 tahun lalu, mungkin nilainya sudah jauh sekali menurun, bahkan mungkin sama sekali tidak ada nilainya, dijual murah pun, tidak ada yang beli. Akan tetapi, jika Puan X ini meminta untuk dibelikan emas sebagai niat investasi, 5 atau 10 ke depan, nilai emas bisa berkali lipat harganya dari nilai yang dibeli pada awalnya (kecuali ada kejadian-kejadian seperti monetary crisis seperti masa tahun 1999, yang mana bukan cuma emas, tapi semua harta dan property jatuh nilainya).

Saya menginginkan semua perempuan mempunyai pemikiran seperti ini. Pemikiran jangka panjang dengan investasi yang benar. Banyak juga perempuan jaman sekarang yang beranggapan, menyimpan emas is soo yesterday, ga jamannya lagi, kolot banget, jadul (jaman dulu) banget, ga modern, etc deh. Tapi atas dasar apa dia berpikiran seperti itu? Apa dia punya alasan kukuh seperti misalnya dia ini ahli ekonomi yang bisa memprediksikan bahwa menyimpan emas bukan lagi bentuk investasi yang menguntungkan, tapi lebih menguntungkan kalau beli iPad (hehehehe). Selalunya perempuan berlagak begitu karena melihat arus trend di kalangan kawan dan kenalannya. Yang mana, trend tersebut belum tentu benar.

Daripada membeli barang bermerek yang harganya fantastik dan ga masuk akal, seperti misalnya tas Louis Vuitton (bener ga tulisannya???) yang katanya harganya itu sampe puluhan ribu ringgit, atau yang sekarang lagi trend di kalangan wanita muda kelas pertengan di KL, tas COUCH yang harganya katanya sih sampe ribuan kalau ga ada discount, alangkah baiknya kalau uang tersebut dibelikan sesuatu yang menjanjikan peluang investasi. Kalua tidak mau beresiko tinggi, ya seperti saya, berusaha mengumpulkan emas.

Kalau misalnya anda atau suami anda berpenghasilan sangat besar sekali, rumah dan mobil sudah ada (sudah lunas juga ya), tabungan banyak, property banyak, barang investasi ada,  then masuk akal saja kalau ada mau membeli barang-barang mahal seperti itu, karena pemasukan anda memungkinkan ada untuk berinvestasi (misalnya dengan membeli emas) sekaligus untuk beli barang bermerek. Tapi kalau untuk keluarga-keluarga muda, yang rumah masih belum ada, mobil belum lunas bayar, tabungan baru sedikit, properti pastinya belum ada, alangkah baiknya kalau kita menggunakan uang yang kita ada sebaik-baiknya untuk masa depan juga.

Kemudian ada yang bilang, "masa sih kita ga boleh nikmatin hidup dan nikmatin uang hasil kerja". tentu saja boleh tapi tetap dengan bijaksana. Pikir untuk masa depan, saat masih muda seperti ini, kita masih sanggup untuk bekerja keras mengumpulkan uang untuk masa tua, untuk pendidikan anak, juga untuk kenyamanan hidup kita ketika sudah tua nanti :)

0 comments: