Sekarang ini, kalau diingat-ingat, sungguh benar-benar aku ini ibu yang paling malas sedunia. Sewaktu pulang ke kampung suami, lah pastinya kan rumah ibu mertua ada dapurnya, jadi mengapa harus membeli bubur instant untuk Rayyan???? Ah, dulu aku mikirnya, itu deh yang ibu modern lakukan, yang praktis saja, pake bubur instant. Huf tapi ga mikirin, ngasih anak bubur instant itu sama aja kayak ngasih mie instant ke anak. Kalau yang ke singapore, yah mungkin ini kondisinya lain dikit lah, tapi tetap, pemakaian bubur instant harus diminimalkan.
Nah ketika sampai di Malaysia, pertama kali kami ke menginap di rumah sepupu suami di daerah KL juga, aku tetap pake cara yang sama, beli bubur instant. Mikirnya, ah repotlah harus masak bubur setiap kali rayyan mau makan, apalgi di dapur orang, mungkin ntar peralatan masaknya ga sama dengan yang di rumah, masa harus bawa panci khusus rayyan ke mana-mana? Ya begitulah, intinya ga mau repot.
Sebelum aku mulai kerja, ya, aku masak bubur rayyan setiap kali waktu makan, dalam sehari ya 3 kali masak, pagi, siang dan malam. Saat itu, begitulah yang aku pikirkan. Ah biar fresh makannya. Ada juga mamaku memebrikan tips, masak bubur kosongnya sekaligus banyak, tinggal diambil sedikit-sedikti setiap mau masak dan dicampur dengan ikan dan sayur. Tapi karena waktu itu aku tidak bekerja, jadi ya tidak ada masalah mau masak bubur rayyan 3 kali setiap hari.
Nah, sekarang ini, aku lupa darimana dapat ide ini, kalau tidak salah dari mamaku kayaknya. Aku akan ada beli tempat makan serba guna untuk bayi merek Avent.

Dulu niatnya untuk bisa meras ASI dan diletakkan disitu (dulu aku benar-benar buntu tentang bagaimana memeras ASI dan menyimpan di kulkas). Sempat juga tempat ini terbengkalai beberapa lama karena aku udah beli botol khusus untuk menyimpan ASI.
Sampai akhirnya, tempat makanan bayi ini jadi sangat bermanfaat dalam menyediakan bubur Rayyan. Setiap kali aku memasak bubur Rayyan, aku akan masak untuk stok 2-3 hari. Kemudian aku menyimpan buburnya di setiap tempat, cukup untuk porsi 1 kali makan, kemudian aku akan simpan di kulkas. Setiap kali waktu makan, maka bubur akakn aku panaskan dengan cara merendamnya dengan air panas di dalam wadah tertutup. Jadi buburnya kembali hangat tanpa perlu dimasak di kompor lagi. Insyaallah masih tetap fresh karena aku akan memastikan mencium dan merasa buburnya dulu sebelum memeberi makan rayyan, sebagai langkah berhati-hati saja, jangan sampai memberi anak makanan yang sudah basi.
Cara ini benar-benar sangat membantu sekali dan sangat menghemat waktu. Ibu mertuaku yang sekarang menjaga Rayyans selama aku kerja pun merasa terbantu. Apalagi setelah aku membeli slow cooker Panasonic untuk memasak bubur rayyan, keadaan menjadi lebih mudah sekali.
Sekarang, kalau kami sekelaurga main-main atau jalan-jalan, ke rumah kawan atau saudara, kami sama sekali tidak direpotkan dengan mempersiapkan bubur rayyan. Tinggal membawa stok bubur rayyan di kulkas seperlunya, kalau sekedar jalan-jalan, pastikan buburnya sudah dipanaskan dulu dengan air panas, jadi saat waktu makan, bubur sudah siap untuk dimakan. Kalau ke rumah kawan atau saudara, lebih mudah lagi, buburnya dimasukkan ke kulkas saja. Saat tiba waktu makan, tinggal dipanaskan.
Jadi aku sudah lama bisa mengucapkan selamat tinggal kepada bubur instant, horay!!!!!
0 comments:
Post a Comment