Pages

Thursday, May 19, 2011

Membiasakan balita untuk tertidur sendiri

Alhamdulillah sekali karena Rayyan, di usianya yang ke 17 bulan, selama beberapa minggu ini sudah bisa tidur sendiri pada malam hari. Tanpa menggunakan bantuan ayunan atau pun tanpa di gendong seperti yang selalu aku lakukan sebelumnya.

Biasanya Rayyan baru akan tidur setelah aku gendong dengan kain dan membaca shalawat atau pun nyanyian nina bobok. Ada sekitar 1 jam lebih deh aku gendong sampai akhirnya Rayyan tertidur di gendongan, baru kemudian aku letakkan di atas kasur.

Sejak dulu sebenarnya aku ingin sekali supaya Rayyan bisa tertidur sendiri kalau sudah ngantuk. Seperti orang dewasa lainnya, kalau sudah ngantuk, ya berbaring, menguap, menutup mata dan akhirnya tertidur. Sebelumnya aku sudah pernah usahakan kepada Rayyan. Sesudah minum susu sebelum tidur, sudah terlihat ngantuk, langsung aku baringkan di atas kasur dan aku "pok pok" alias aku tepuk-tepuk lembut di badannya (kaki, tangan, pantat, atau urut-urut kepalanya). Tapi jarang sekali berhasil dan biasanya rayyan bakal rewel sekali dan guling sana guling sini tanda minta digendong.

Tapi selama beberapa minggu ini, aku pun heran, rayyan sudah bisa tidru sendiri. rasanya aku sama sekali tidak melakukan training untuk rayyan supaya bisa tidur sendiri. Tapi setelah aku pikir-pikir, mungkin ada beberapa training yang secara tidak langsung sudah aku aplikasikan kepada rayyan.

Setelah aku ingat-ingat, semuanya berawal dari ketika kami bertiga (aku, ayah rayyan dan rayyan) mulai mengeluarkan kasur ke ruang tamu depan tv dan selalu tidur malam disitu. Jam 9.30 kami sudah mulai mengeluarkan kasur dan tidur-tiduran di depan tv. sekitar jam 10.00-11.00, kami sudah mematikan semua lampu tapi tv tetap nyala sih (hehehe abisnya bunda dan ayah rayyan masih mau nonton). Begitu itu rutinitas kami selama beberapa bulan ini.

Awalnya niat tidur di luar karena kasur di kamar yang ukuran queen, ga cukup lagi menampung kami bertiga. Aku tidur lasak dan rayyan pun sama. Biasanya Ayah yang kejepik di ujung dan akhirnya ayah bilang kalau dia tidur di laur aja supaya rayyan bisa tidur nyaman. Awalnya aku ya setuju aja karena ga ada pilihan lain. Tapi pada akhirnya, situasinya jadi ga sehat deh karena rayyan kok ga tidur sama ayah ya. Udah seharian ayah kerja, paling tidak waktu tidur kan rayyan bisa sama-sama ayah. Jadi inisiatif aku untuk mengeluarkan kasur ke luar jadi ditambah dengankasur single yang memang ada di luar, kami bertiga akhirnya tidur malam di ruang tamu.

Awal-awalnya, Rayyan akan tidur-tiduran juga di atas kasur bersama kami sampai akhirnya dia ngantuk dan rewel. Kalau sudah rewel dan usaha pok pok rayyan di atas kasur tidak berhasil, akhirnya aku gendong sampailah dia tertidur. Tapi beberapa minggu terakhir, tanpa aku sadari, rayyan malah kalau sudah ngantuk, mulai menguap-nguap, cari posisi enak di atas kasur dan bantal, kami bantu dengan pok pok badannya, sampai akhirnya tertidur. Bahkan ada juga sesekali, tanpa di pok pok, rayyan tertidur sendiri.

Dengan pengalamanku di atas itu, aku berusaha berpikir, bagaimana caranya Rayyan kok bisa pada akhirnya bisa tertidur sendiri tanpa harus digendong padahal aku sama sekali ga ada jadwal training secara khusus. Sampai pada akhirnya ada sampai ke beberapa kesimpulan:

1. Bayi seusia Rayyan (17 bulan) berada di fase-fase meniru semua yang dilakukan oleh orang dewasa yang berada di sekelilingnya (Ayah, Ibu, Tante, Nenek, Kakek, dll). Mungkin saja, selama beberapa bulan, dia memperhatikan kalau Ayah dan Bundanya, kalau mau tidur, cuma berbaring di atas kasur dan memejamkan mata saja. Memang pastinya memakan waktu lama juga sampai akhirnya dia mengerti bahwa kalau mau tidur itu, cukup berbaring dan memejamkan mata (dari pengalamanku, beberapa bulan lho). Jadi kalau kita mau membiasakan anak dengan sesuatu, harus dimulai seawal mungkin bahkan sejak dari baru lahir.

2. dari buku TipsBayi yang aku baca, untuk waktu tidur, kita bisa mulai membiasakan bayi sejak dari awal dengan tanda-tanda datangnya waktu tidur. Misalnya, kalau udah masuk ke kamar, berarti sudah waktunya tidur. Atau, kalau sudah masuk kamar dan lampu serta tv dimatikan, berarti sudah waktu tidur. Bayi bisa mengerti rutinitas seperti itu kalau kita biasakan sejak awal sekali. Di usia rayyan skrg, dia sudah mengerti, kalau aku sudah mematikan lampu, berarti memang sudah waktu tidur, dia ga bakalan main-main lagi. Tapi kalau lampu masih nyala, jangan harap deh dia mau tidur. Kadang-kadang sih, walaupun tv masih nyala, asalkan suara tv sudah kecil, rayyan bisa juga tidur. Tapi kalau mau rayyan cepat-cepat tidur, maka lampu dan tv harus mati. Sebentar saja, dia sudah tertidur. Ada juga sih masa-masa yang rayyan sama sekali belum ngantuk, jadi walau lampu dan tv sudah mati, tapi dia masih belum mau tidur. Hal seperti itu ya biasa lah.

3. Pastikan Rayyan sudah kenyang sebelum tidur. Dulu waktu ASIku masih banyak, mudah sekali memang memang. Tinggal nenen aja, rayyan sudah pasti bakalan tidur sambil nenen. Sekarang, karena rayyan minum susu formula dengan botol dulu sebelum tidur, jadi ga langsung tertidur.

4. Pastikan juga badan rayyan segar sebelum tidur. Pampersnya masih ringan atau kering, kalau perlu sebelum tidur ganti pampers dulu dan ganti bajunya dengan yang masih fresh dan tidak bau keringat.

5. Kipas dihidupkan karena kayak bundanya, rayyan juga ga tahan panas hehehehe.

Rasanya beberapa hal di atas adalah hal yang aku lakukan untuk memastikan rayyan bisa tertidur sendiri. Tips-tips diatas sebenarnya ada saja tertulis di buku panduan menjaga bayi. Cuma mungkin aplikasinya tidak langsung aku terapkan dengan berjadwal dan disiplin. Aku terapkan secara pelan-pelan tanpa aku sadari juga hehehe. Alhamdulillah, ternyata berhasil....:)

0 comments: