Pages

Wednesday, October 27, 2010

Seoul Garden

Jam 6 sore waktu itu, sewaktu mau bersiap-siap untuk pulang, tiba-tiba masuk sms dari Sikin, ngajakin makan keluar bersama-sama Roz, hang out lah ceritanya. Duh, udah lama nih ga ketemu mereka, jadi aq denga happynya menjawab OK. Sikin mo ngajakin makan di One Utama, di Seoul Garden, restoran makanan korea lah. Aq jadi makin semangat lah, pengen sekali mencoba makanan korea.

Sesampainya di One Utama, kami langsung menuju ke Seoul Garden. Kata sikin, kami makannya yang buffet aja, jadi bayar sekitar RM42, makan sepuasnya. Lumayan mahal juga sih tp ya gpp lah, sekali-sekali menikmati hasil kerja hehehhe.

Jadi ambil makannya sesuka hati, daging, seafood, ayam, dan lain-lain yang masih mentah/setengah masak tapi sudah dikasih bumbu, nah di mejanya udah dikasih semacam kompor listrik gitu, jadi makannya kami goreng sendiri/panggang kali ya. Di tengahnya ada semacam steambot dengan kuah mirip2 tomyam.

Wuih, puas deh makannya. Tp yang sayang, karena aq baru pertama ke situ, jadi ambil makannya asal2. Akhirnya, ya ada yang ga sesuai dengan lidah aq, akhrinya kebuang deh. Untuk dagingnya, enak, tp kl untuk ayamnya, huf, aq ga suka, ntah napa, ada yang ga enak di lidah. Jadi ke depan kl mo kesitu lagi, pastikan hanya ambil makan yang disuka saja, kl tidak kan mubazir aja tuh...

Ga lupa, pastinya akan ada foto-foto. Sikin's fren, Rini, juga join....

sikin 'n Roz



ini dia semacam kompor listriknya


kenyang oi....


rini kelantan


posing selepas kenyang



waktu aq cerita ke my twin, katanya dia juga pengen coba makan disitu. Tapi aq ga ingat nih jalan ke One Utama, apalgi nyari2 seoul gardennya di level berapa......, ntar kl jadi ya, tinggal tanya jalannya sama sikin deh......

Catch Your Cheating Spouse

Sewaktu dalam perjalanan menuju tempat kerja, aq terlihat sebuah iklan yang dipasang di belakang sebuah TAXI. Lucu, oh betapa lucunya iklan tersebut....... (menurut aq sih).... Ini dia iklannya....

lengkap pulak lah dengan alamat website dan no telepon PI nya hehehehehe.

Monday, October 25, 2010

Foto-foto Rayyan

Sebagai new parent, 1 kebiasaan baru kita adalah, tiada hari tanpa mengambil foto anak kita. Setaip saat, setiap menit kita bersama anak, kita akan selalu mengabadikan momen-momen tersebut dengan foto. Apalagi dengan adanya Hp kamera, di kantong kita akan selalu tersedia kamera. Ya begitu juga denganku. Walaupun kamera HP ku hanya berpixel pas-pasan, ya ga pa pa, toh foto yang diambil juga ga untuk dicetak kok, cuma disimpan sebagai softcopy saja di komputer.

Berhubung kebanyakan dari kita, hanya sedikit sekali kemungkinan untuk mencetak beratus-ratus foto anak kita di komputer, pastinya hard disk komputer penuh dengan foto anak. Resiko menyimpan foto di komputer ya tentu saja dengan serangan virus yang bisa saja akan menghilangkan koleksi foto-foto kita. Jadi yang paling penting harus kita lakukan adalah memback-up foto2 tersebut. Salah satu caranya adalah dengan cara memburn/membakar foto ke dalam CD atau DVD. Jangan sampai terjadi seperti pengalaman kenalan saya, semua foto-foto anaknya, dari mulai foto saat baru lahir sampai foto terbaru, semua hilang dimakan virus, karena beliau hanya menyimpannya di external hard disk beliau. Emang sih, ada yang bilang, santai aja, ntar hard disknya bisa direcover kembali kok isi2nya walaupun sudah dimakan virus. Nah, untuk beliau2 yang punya kepakaran plus aplikasi2 powerful yang bisa recover isi harddisk, ya silahkan untuk santai, tp untuk kita2 yang mungkin ngerti tapi ga punya aplikasinya, atau mungkin juga kurang mengerti tentang data recovery, ya sebaikknya kita mengambil langkah yang save saja, dengan membuat data backup di CD dan DVD. Tapi yang paling penting kl mau membackup data dengan CD ataupun DVD, belilah CD dan DCD yang bermerek, jangan beli yang mereknya ga jelas. Seperti pengalaman saya, saya membackup data-data selama saya kuliah ke dalam DVD yang merek ecek-ecek, Ketika laptop saya bermasakah dan terpaksa di format, ketika saya mau mengcopy kembali dari DVD tersebut, eh, tiba-tiba, DVDnya corrupted, hilang lah seudah data-data penting selama saya kuliah, huf.... Jadi tidak ada salahnya untuk membeli CD atau DCD yang mahal demi data-data penting kita.

Kembali ke foto anak. Sekrang ini saya tengah mensortir foto anak saya, dan mengkategorikan semua foto berdasarkan umur perbulan. Skrg umur anak saya sudah mau hampir 11 bulan, jadi foto-fotonya saya bagi menjadi 10 folder, folder 1 bulan - 10 bulan. Kebetulan sejak awal, mama saya juga mensarankan, agar di HP kamera atau kamera digital saya, date/tanggalnya diaktifkan. Jadi kita bisa tau, foto tersebut adalah foto anak umur berapa. Seru juga ternyata, apalagi kl nnt dilihat0lihat ulang. Kita bisa lihat perbedaan anak kita setiap bulannya.....

Begini lah kira-kira bagaimana saya mensortirnya...


kemudian saya akan burn koleksi foto2 ini di CD/DCD terpisah dari koleksi foto2 yang lain...

Monday, October 18, 2010

Rayyan berumur 1 Hari

Aq pun sebenarnya ingin mengikuti tren, merekam detik-detik kelahiran anak. Tapi akhirnya sungguh, aq jadi tidak ingin. Menurutku, untuk merekam, agak berlebihan, untuk foto-foto, itu baru wajib, tp bukan memfoto aq yang sedang melahirkan, tp fotolah anakku yang baru lahir itu. Berhubung pada akhirnya aq melahirkan rayyan dengan operasi caesar, lebih baik tidak usah mengambil fotoku yang sedang teler akibta obat bius. Tapi itu jadi hanya keinginan saja. Walaupun aq berprofesi sebagai tukang foto pribadi keluarga, tp saat itu aq sedang melahirkan anak, sunggup tidak mungkin aq merangkap kerjaan menjadi tukang foto pada saat yang sama, iya kan? Saat itu, keluargaku juga tidak ada kamera digital, sudah rusak, keluarga kecilku pun juga tidak ada. Jadi aq pun saat itu putus harapan untuk melihat foto anakku saat baru keluar dari perut.

Pada saat Rayyan baru saja keluar dari perut, ternyata dia tidak langsung diberikan kepada ayahnya untuk diazankan. Rayyan berada di tangan dokter anak dulu untuk diperiksa. Setelah itu barulah suamiku bisa bertemu dengan anakknya untuk diazankan. Saat itu Rayyan sudah dibedung dengan kain oleh perawat. Alhamdulillah, saat itu Mamaku teringat untuk mengambil foto Rayyan dengan kamera HP, ada jugalah akhirnya foto rayyan yang masih berlumuran darah dikit :). Itu saja yang menjadi kenangan saat rayyan baru foto.

Rayyan berumur 1 hari


Rayyan


Cut Bang Rayyan

Resiko Tukang Foto Keluarga

Aq hobby mengambil foto saat acara keluarga atau even apapun. Terkadang aq berkhayal ingin menjadi seorang Photographer professional. Kuliah lagi mengambil jurusan photography hehehe atau paling tidak ambil kursus photography lah. Aq juga berangan untuk bisa membeli sebuah kamera professional yang harganya huffff, sungguh tak terjangkau oleh dompetku saat ini hehe. Jadi aq pun bersikap qana'ah saja dengan kamea Nikon biasa yang baru aq beli pas dapat THR, itu pun sudah lumayan lah....

Tapi sungguh, aq sungguh menikmati menangkap gambar keluargaku, walaupun resikonya apa???? diantara koleksi gambar2ku, fotoku lah yang paling sedikit. Bahkan di beberapa even penting, fotoku sama sekali tidak ada.

Objek yang paling sering ku foto saat ini, tentu saja Cut Bang Rayyan ku ini :). Hpku penuh dengan gambarnya. Kameraku pun penuh dengan gambarnya. Tapi setelah kulihat-lihat lagi koleksi gambar Rayyan, gambar Rayyan berfoto dengan Bundanya adalah yang apling sedikit :((((. Begitulah resiko menjadi tukang foto......

Saat acara Aqiqah Rayyan, sungguh, aq pun yang menjadi photographer. Keluargaku sibuk mempersiapkan hidangan dan menyambut tamu, cuma aq yang free (berhubung baru selesai melahirkan, pastinya aq cuma duduk-duduk aja). Akhrinya aq pun yang mengambil foto. Hasilnya, tidak ada satupun fotoku memeluk ataupun menggendong Rayyan saat acara aqiqah :(((((. Begitu juga dengan seiring bertambah besarnya Rayyan, jarang sekali ada fotoku nerdua dengan rayyan kecuali foto-foto yang aq ambil sendiri pas memegang Rayyan hehehe. Cuma foto2 itu pelipur laraku. Tapi ya cukuplah, paling tidak adalah fotoku dengan Rayyan. Begitu juga dengan foto berikut, pas kami ke Kolam KLCC, aq pun menyempatkan diri menjepret Aq dan Rayyan :), hasilnya, aq sungguh bahagia melihat foto2 ini :)

Rayyan lagi disulang makan bubur sama Nek Mi


Kok rayyan lemes gitu?


Mirip ga sih aq dengan Rayyan?


Sebel juga liat background gambar ini (Itu pas dibelakang kami, ada orang pacaran, sakit mata liat mereka mesra2an, peluk2an, sender2an di depan umum, "Anak Siapakah itu?")


Rayyannya senyum tipis :)


Pengen cuci foto2 rayyan dan gantung di rumah nih...., tp lupa2 teruzzzzz. Pengen foto di studio juga sama Rayyan hehehe

Friday, October 15, 2010

Rayyan at Kolam KLCC

Minggu lalu, kami sekeluarga berkesempatan untuk piknik ke kolam KLCC hehehe. Sebenarnya sudah lama sekali aq pengen ngajakin Rayyan berenang. Terakhir kali Rayyan berenang, pas ada My Twin tu di KL, setelah itu, udah ga pernah lagi.... Sebenarnya, awal rencana, hari sabtunya aq, Rayyna dan Nek Mi mau ke kolam renang UIA aja hujan. Walaupun cuma hujan dikit, tp kolam UIA pasti tutup krn tidak diperbolehkan berenang kalau ada petir. Akhrinya encana itu pum batal. Rayyan pastinya kecewa berat karena ga jadi hujan (maksudnya Bunda Rayyan yang kecewa berat hehehe). Aq pun mengajak b'fahmi ke kolam KLCC esok pagi minggunya. Berhubung kami ga tau jalan ke KLCC, akhirnya aq pun menghubungi saudara kami yang tinggal di Gombak juga, k'farah, untuk menanyakan jalan, karena beliau dan anak2nya sering ke sana. Ternyata oh ternyata, beliau juga berencana ke kolam KLCC karena pas sabtu sore, beliau dan anak2nya ada ke kolam UIA tp sampe sana eh tutup, anak2nya pun mengamuk-ngamuk kecewa hehehe.

Singkat cerita, esok paginya pun kami bersama-sama kesana. Aq pun dengan semangatnya bangun pagi-pagi untuk memasak, semangatnya aq untuk berpiknik hehehe. Sesampai disana, aq pengen ikutan mandi sama Rayyan, karena rayyan kan baru 10 bulan, belum bisa jalan, jadi mana bisa dilepas gitu aja. Tapi, ternyata di kolam KLCC itu, cuam untuk anak2 aja, orang dewasa tidak boleh, duh kecewa deh, aq sempat ditegur juga sama Mak Cik Guardnya. Ke depan, musti tunggu rayyan bisa lincah jalannya dulu deh baru kesana, sekalian cari tempat lain juga yang bisa orang dewasa mandi.

Aq pun sempat mengambil foto-foto rayyan :)


bola biru itu sengaja aq bawa untuk Rayyan, tapi yang semangat mo main bola malah Hibban hehehe



Rayyan main bola dibantu sama Ayah



b'hibban semangat kali main bolanya



Ayah, tunggu Rayyan udah bisa lari-lari, truz kita main bola sama2 ya :)


Ayah dan Rayyan berpose dulu


Begitulah kegiatan kami 2 minggu lalu, tp minggu kemarin, kami ga kemana-mana nih :((((

Tuesday, October 5, 2010

Rayyan at IIUM Convocation

Tanggal 2-4 October adalah Majlis Convocation di IIUM Gombak. Ada beberapa teman kami yang wisuda tahun ini. Rayyan pun tidak ketinggalan ingin merayakan wisuda Apacut dan Macutnya hehehehe. Hari minggu pagi, salah seorang kawan wisuda. Setelah ceremony, kawan tersebut mengundang kami makan siang di Evoke IIUM, yah biasanya lah, makan-makan merayakan wisuda beliau. Kami pun bertemu di sana. Sempat juga suami saya mencobakan Toga Wisuda di kepala Rayyan dan saya pun dengan segera mengambil HP untuk mengabadikan momen tersebuit dengan kamera HP saya. So cute liat Rayyan pake toga, dia ga suka. Setiap kali suami memasangkan toga di kepalanya, tangannya langsung meraih Toga tersebut untuk dilepaskan hehehe. kami pun dengan susah payah berusaha memfoto Rayyan dan Toganya sebelum tangannya beraksi hehehehe.


berulangkali dia berusaha memindahkan Toga

kami masih berusaha mendapatkan Pose yang bagus


Duh, malah kelihatan sekali jidat rayyan yang luas itu hehehe

tangannya tidak berhenti-henti bergerak

kami masih berusaha

foto ini lah yang terbagus yang kami dapatkan, lumayan lah :)

Kami ucapkan selamat untuk Apacut Mulyadi, Pak Wa Ruslan dan Ancu Nisa atas wisudanya, begitu juga dengan IIUM graduates lainnya.........

Rayyan and his Biscuit Rusk

Saya merasa pepatah yang mengatakan bahwa a pictures means thousands words alias sebuah foto bermakna ribuan kata, memang benar adanya. Banyak sekali momen dimana blog saya mati suri alias sang empunya tidak punya topik untuk di post, sehingga berbulan-bulan tak pernah disentuh hehehehe.

Beberapa minggu ini saya menyadari, kalau kita ingin berbagi cerita dengan orang lain melalui blog tp tidak tau mau menceritakan apa, solusinya adalah, cari sebuah Gambar/Foto, ceritakan kisah dibalik foto tersebut, kemudian jadilah sebuah cerita yang indah hehehehe.

Kali ini pun saya terpikirkan untuk menulis cerita Rayyan dan biskuitnya. Pada awalnya, saya pernah mengajarkan Rayyan memegang sendiri biskuitnya, kira2 pada waktu umurnya 8 bulan. Waktu itu Rayyan masih belum bisa. Samapi lah akhirnya saya dan suami sibuk dengan rutinitas sehari2 dan kerjaan, kami pun tidak pernah lagi mencoba mengajarkan rayyan untuk memegang biskutnya.

Ketika Nek Mi Rayyan pulang ke Aceh, kami pun membawa rayyan ke Nursery selama seminggu sambil menunggu Nek Minya datang lagi. Kebetulan, selama seminggu ini ada evaluasi perkembangan anak dari pengasuhnya. Wuah, terharu dan tersenyum-senyum membaca komen pengasuhnya terhadap perkembangan rayyan (lain kali saya akan postkan isi Progress Report Rayyan).

Salah satunya isinya adalah "Rayyan sudah boleh memegang biskuit sendiri". Saya pun terkejut dan merasa bersalah pada diri sendiri. Kenapa bukan saya yang pertama tau kalau rayyan sudah bisa memegang biskuti sendiri, kok malah Cikgunya yang tau duluan. Jangan-jangan, sudah lama Rayyan bisa memegang biskutinya sendiri, tp karena saya dan suami tidak pernah mencoba memberikan biskut utuh ke tangannya untuk rayyan mencoba memakan sendiri, jadi kami tidak tau. Ah, saya benar-benar merasa bersalah pada diri sendiri.....

Ah, saat pertama saya beri Rayyan biskuit, sungguh comel sekali Rayyanku itu mencoba memegang biskuit itu dan memasukkan ke mulut. Masih salah-salah dan terlihat begitu susah payah berusaha memasukkan biskut ke dalam mulutnya. Rayyan pun menjadi begitu serius dengan biskuitnya hehehehe. Rayyan menjadi sibuk sendiri dengan biskuitnya hehehehe.



biskuitnya akan berpindah dari tangan kiri dan tangan kanan. Tapi saya selalu melatihnya untuk makan dengan tangan kanan.


Susah payah rayyan berusaha memasukkan biskuitnya ke mulut.


nyam nyam.....


kok ga muat sih masuk ke mulutku.....


Duh, kok ga masuk-masuk sih.......



Sekarang, Rayyan sudah semakin lancar memakan sendiri biskuitnya. Setiap kali tangannya memegang biskuit, secara otomatis dia memasukkan ke dalam mulut, dia seperti tau kalau biskuti itu makanan. Biskuti tersebut dihisap-hisap sampai akhirnya akan tinggal setengah. Kalau biskutinya sudah penyet dan lengket, Rayyan udah ga mo makan lagi, minta diganti dengan yang baru hehehehhe.