Pages

Thursday, September 30, 2010

Bunda's nite out......

Seringkali, setelah menikah dan bahkan setelah mempunyai anak, rutinitas seorang istri dan ibu hanya berada disekitar rumah saja. Tidak ada lagi yang namanya hang out dengan kawan. Jumlah kawan pun sudah sangat terbatas karena komitmen di rumah mengalahkan komitmen dengan kawan2. Begitu juga lah yang terjadi dengan aq. Aq bukanlah orang yang supel dan pandai bergaul, jumlah kenalan memang banyak, tp jumlah kawan sedikit dan jumlah sahabat menjadi jauh lebih sedikit lagi, yah begitulah sifatku (tp bukan berarti mempunya sedikit kawan berarti aq orangnya menyebalkan ya, tp just I have difficulty getting close with people).

Nah, dengan rutinitas hanya di rumah, bisa membuat para ibu2 stress lho. Itu yang aq ga mau. Jadi aq berusaha untuk bisa keluar dengan kawan sesekali. Ntahlah itu makan2, atau sekedar jalan saja. My best friend is my roommate sewaktu kuliah dulu, namanya Cik Norasiken Mahat :) or just call her Sikin lah. She is one of very few of my friends that I'm very comfortable with while hang out. Biasanya kl kita keluar, kita akan ajak Cik Ros, she is also my roommate while at UIA. So just three of us.

Sewaktu bulan puasa, kami menyempatkan diri untuk buka puasa bersama-sama di Rumah Thai di Taman Melati. I'm so happy while with them. Berborak-borak, ketawa2 'n other thing. Ini dia foto2nya.....

Me and Roz


Sikin

Roz 'n Sikin

Inilah makan yang kite order. Kite bertiga memang suka makan bende2 yang sedap

Setelah buka puasa ini pun kami menyempatkan diri ke One Utama untuk menemankan Cik Roz nak cari kasut hehehehe.

Kami juga pernah ke Melaka lho..... Aq pun membawa Rayyan bersama. Wuah, bisa kebayang ga ya hebohnya bawa baby hehehehe. Nanti lah aq post kan out trip to melaka with the pics sekali......

Wednesday, September 29, 2010

Lebaran Idul Fitri Pertama untuk Rayyan

Lebaran Idul Fitri 2010 ini adalah lebaran pertama untuk Rayyan, berarti lebaran pertama kami bertiga :). Sebenarnya aq excited seklai ingin mempersiapkan suasana spesial untuk aq, b'fahmi dan rayyan. Misalnya, pengen pake baju seragam. Tapi apalah daya, kami masih kerja sampai saat2 terakhir, sangking capeknya kerja, keinginan pakai baju seragam pun terlupakan. Pas hari kamis, sehari sebelum lebaran, kami ke Chow kit, ke bazar2 untuk cari baju raya. Pengennya beli baju melalu untuk rayyan, tp ga ketemu ukuran yang pas. mungkin stok udah habis. baju untukku dan ummi pun ga ketemu yg pas. Akhirnya kami pun melangkahkan kaki ke Jusco Wangsamaju.

Sampai disana, langsung ke tingkat 2 tempat baju anak2. Hmmm, baju melayu untuk baby, tidak ada yg pas. Akhirnya kami pun beli baju kemeja dan celana jean untuk Rayyan. Unutk aq dan ummi, kami beli jubah saja. Untuk B'fahmi, ga ketemu yg pas di hati beliau itu.

Hari Jumatnya, kami salat di Mesjid UIA. Aq dapat halangan 2 hari sebelumnya, jadi ga salat tp tetap ke mesjid juga lah. Selesai salat, salam2an dg kenalan dan pulang ke rumah dulu, kemas2 barang, terus menuju Open House Tansri, makan2 disana hehehe, setelah itu ke rumah kakak sepupu dan suami di pantai dalam. kami akan berhari raya di sana saja.

Foto-foto Rayyan......

Rayyan dan Ayah OTW ke mesjid UIA


Rayyan dan nek Mi, selesai salat, mo plg k rumah


Rayyan dan Ayah


Bunda, rayyan, dan Ayah


di Open House Tansri Sanusi Junid


Rayyan Senyum


baru plg dr open house, otw ke parkir
(so cute liat rayyan pegang payung)


cute...


Lucu deh rayyan


tak sabar menunggu raya haji, mudah2an, Bapak, mama dan uyun jadi lebaran haji di KL, makin meriah, apalgi kl Rina di Aussie jadi ikutan lebaran di KL hehehee

Rayyan at The Work

Hari Raya Idul Fitri lalu, aq tidak ambil cuti, jadi langsung masuk office. Hari selasa, rayyan masih dengan Nek Mi nya. Yang bikin was was, bagaimana dengan hari Rabu dan Jumat (kamis- public holiday, hari 1Malaysia)? karena Nek Mi nya akan pulang ke Banda hari rabu. Pertama yang diharapkan tentu saja nursery UIA, kayaknya buka deh walaupun sebenarnya UIA libur sampe minggu ini. Ternyata, sehabis kerja hari selasa, aq cek langsung ke nursery, oh...ternyata nursery pun tutup, baru buka hari senin depan..... Ow....gmn nih dengan rayyan.

Rencana awal, ingin menititpkan dengan kawanku, K'wahida, kebetulan UIA masih cuti, beliau pun cuti kuliah. K'ida udah bilang OK untuk dititpin Rayyan, tp pagi Rabu itu, aq tiba2 jadi ngerasa ga enak sama k'ida, takut ngerepotin lah, apalgi seharian. Selama ini kan k'ida plg2 ditritpin rayyan cuma sebentar. Akhirnya aq tekadkan diri untuk bawa Rayyan ke office. Agak segan juga tp pas hari rabu, 2 sehari sebelum lebaran, ada kawan office yang bawa anaknya, karena nurserynya pun udah mulai cuti. Jadi waktu itu pun aq hilangkan rasa segan dan bawa rayyan ke office, emergency situation lah......:)

Selama hampir 9 jam di office, Rayyan sangatlah baik budi, tidak rewel ataupun menangis kecuali ya kalau lapar atau ngantuk, itu ya tinggal dikasih makan dan digendong sampai tidur. Yang susahnya cuma satu hal, mungkin karena situasi kantor yg asing dan cuma beralaskan kasur tipis diatas meja, Rayyan cuam tidut 2 kali dan sebentar sekali, mgkn cuma 15 menit saja tidurnya. Jadi aq pun mau tidak mau harus melayan dia bermain, kl rayyan sudah bosan, aq gendong dan susui di meeting room, dll. Yang pasti, aq sama sekali tidak bisa mengerjakan kerjaanku. Sebenarnya lumayan repot juga tp ya bagaimana lagi.

Foto-foto rayyan selama menemani Bundanya kerja :)


pas lagi makan siang

Duduk manis disuapin bubur

Rayyan Sayang.....

Rayyan lagi Bobo' Manis walaupun cuma sebentar

Ah, memang pengalaman tak terlupakan :).

Hari jumatnya, Rayyan aq titipkan ke K'ida. TQ so much k'ida, maaf karena selalu ngerepotin k'ida...



Tuesday, September 14, 2010

The holiday ended

While most of my office mates are still on their leave, here I am, in the office. The office was still closed when I arrived hehehe. In my level, I was the first person come, then one male office mate. Later, another 1-3 office mate come. So far, in this level, there are 3-4 people.

Then, apa yang mau dikerjakan? Sebenarnya, sebelum cuti, PM sudah datang dan mengarahkan agar aq dan kawan satu lagi bersipa-siap untuk mengerjakan test script module 3, tp, karena semua pada cuti, jadi aq kesulitan untuk mendapatkan dokumen2 yang berkaitan dengan module 3 tersebut. Jadi kemungkinan besar, hari ini aku akan kirim email aja aja ke PM dan pengawasku, supaya mereka bisa megirimkan dokumen2 untuk modul 3, jadi hari ini aq bisa baca2 dulu sebelum tunggu kawanku Mimi untuk membagi kerja dalam membuat test script.

Monday, September 6, 2010

Lebaran dan hidup di perantauan.....

Hari ini senin, lebaran hari jumat, ah, tinggal beberapa hari saja. Begitu cepatnya waktu berlalu, begitu cepatnya bulan Ramadhan berlalu. Melihat cerita-cerita di tv, radio dan kawan2ku sendiri, tentang bagaimana hebohnya persiapan mereka menyambuat lebaran, aq jadi melihat ke diri sendiri. Sampe hari ini, kami sekeluarga belum beli apapun. Masih bingung, apakah kami akan sama hebohnya menyambuat lebaran dengan beli ini dan itu, atau menyambut dengan sederhana saja, apalagi kami berdua kan baru juga mulai bekerja. Sebenarnya tangan ini sudah gatal ingin ke Mesjid India untuk liat-liat baju rayyan, beli pernak-pernik untuk menghias rumah, beli kue lebaran, dan segala macamlah, apalagi kali ini dapat Duit Raya dari company, cukup lah utnuk beli-beli sedikit hehehe. Tapi, di sisi lain, masih berpikir, perlukah kami beli segala macam yang udah ada di pikiran aq itu, atau sebaiknya beli yang perlu-perlu saja? Sungguh, aq bingung! Ah, ga ada duit bingung, ada duit, jadi makin bingung, huf.......

Tangan ini juga sebenarnya udah gatal ingin menghias rumah. Duh, kondisi rumah kayak rumah bujang saja. Ga ada keliatan seperti rumah keluarga. Ingin mencetak foto Rayyan, foto aq dan suami, foto keluarga yang lain, dibingkai truz dipajang di rumah. Biar rumahku terlihat seperti rumah keluarga lah sedikit. Ingin juga beli furnitur sedikit, meja tv, meja makan, dan lemari dapur de le el..... Pertimbangannya adalah kami tinggal di negeri Malaya ini belum pasti sampai kapan, bisa jadi hanya sampai tahun depan atau bahkan 5 tahun lagi. Kalau kami beli segala macam furnitur itu, kan rugi juga kali ya... Tapi perasaan ini rasanya ingin sekali melihat rumahku kelihatan cantik walaupun sederhana.

Mungkin semua keinginanku itu harus ditunda dulu. Kemarin baru dapat kabar dari suami, mobil kancil yang dipinjamkan oleh Tan Sri, perlu perbaikan lumayan banyak juga. Ban depan dua2nya harus ganti karena sudah gundul hehehe, truz stirnya kan agak goyang, ga bisa lagi tu kancil dibawa lebih dari 60km/perjam, kalau tidak, stirnya goyang, nah itu juga perlu diganti partnya (lupa namanya apa), kiri dan kanan, kalau tidak salah, masing2 kena RM122x2 = 244 kan? Bannya kalau ga salah satu RM 50x2=100 plus mungkin ongkos tukang, anggaplah RM150, nah, sudah berapa ya tu? Sepertinya, keperluan mobil ini lebih urgent, perabot rumah, bisa nantilah itu....

Thursday, September 2, 2010

Beginilah kehidupan berumahtangga

Dua tahun pertama pernikahan, terasa begitu santai dan tanpa beban. Semuanya serba happy-go-lucky, begitu istilahnya. Jarang sekali memikirkan serius tentang keuangan rumah tangga, pokoknya jaranglah memikirkan yang berat-berat. Rezeki alhamdulillah mudah, keluarnya juga mudah hehehehe. Menabung pun masih ogah-ogahan hehehe lagi. Padahal sudah dapat wejangan dari Abang dan Kakak sepupu suami yang sudah lebih dulu punya pengalaman berumahtangga, "Masa-masa berdua, saat anak masih belum ada, itulah saatnya kalian menabung sebanyak mungkin, hidup cermat dan hemat. Ketika sudah ada anak, pengeluaran bisa membengkak berlipat-lipat, ada saja yang harus dibeli, ada saja pengeluaran ini dan itu". Saat ini kami mendengarkan dengan sungguh-sungguh nasehat dari abang dan kakak kami itu. Kami setuju sekali dengan beliau-beliau dan nasehat beliau sangat masuk akal. Tapi apalah daya, nasehat itu bagaikan masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Kami kembali ke kehidupan rumah tangga yang santai, tanpa beban dan Happy-Go-Lucky.

Setelah genap dua tahun lebih sedikit, kami mendapat anugerah dari Allah SWT, anak laki-laki yang lucu dan sehat, Alhamdulillah. Sejurus Muhammad Aqsa Rayyan lahir, saat itulah kami mulai panik memikirkan biaya ini dan biaya itu. Rencana semula ingin melahirkan hemat dan murah meriah dengan melahirkan secara normal, dengan bidan dan di puskesmas tempat sang bidan praktek, akhirnya karena kandungan sudah pecah ketuban saat usia 8 bulan, aq melahirkan secara caesar, dengan dokter spesialis kandungan, dan di Rumah Sakit Bersalin Swasta. Bayangkan saja, berapa beda biaya antara keduanya. Manusia memang hanya bisa berencana, Allah juga yang menentukan, itu pelajaran yang harus diambil.

Setelah genap 9 bulan usia Rayyan, sepanjang 9 bulan ini, semakin membuktikan, bahwa nasehat Abang dan Kakak sepupu suamiku itu, memang benar adanya. Setelah memiliki anak, ada saja berbagai keperluan yang harus disediakan. Setelah adanya Rayyan, barulah kami mulai membicarakan dengan serius tentang bagaimana mengelola keuangan rumah tangga. Kami masih harus sering mencari informasi, banyak membaca dan belajar tentang bagaimana dengan pemasukan dari kami yang terbatas, tp tetap bisa memenuhi kebutuhan rumahtangga, dan yang paling utama adalah, masih tetap bisa untuk menabung demi masa depan anak kami. Ups, ada satu lagi, dengan pemasukan kami yang terbatas, harus tetap bisa menyisihkan sebagian rezeki untuk mengeluarkan zakat.

katanya sih, kuncinya adalah bersifat Qana'ah, artinya "merasa cukup". Kelihatannya mudah ya tapi prakteknya susah sekali. Setiap saat, rasanya uang yang ada serasa tidak pernah cukup. Selalu ada rasa khawatir kehabisan uang. Saat emergency, tabungan kami kosong. Hmmm, sejujurnya, setelah punya anaklah, baru aq merasakan yang begini. Mau beli ini dan itu, mikir-mikir dulu. Kacamata aku saja yang sudah berumur 3 tahun lebih, yang sudah mau almarhum, yang sudah dari berbulan-bulan yang lalu pengen aq ganti, akhirnya aq kuatkan diri, untuk tunggu gajian bulan ini baru ganti. Jangan pake uang tabungan, harus ditahan nafsu untuk belanja.

Kembali ke perkataan Qana'ah tadi. Maksudnya lebih kurang begini, kalau kita tidak pernah merasa cukup dengan apa yang ada, dengan gaji RM1000 perbulan ataupun RM5000 perbulan, tetap saja kita merasa uang tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dulu gaji RM1000, ludes tiap akhir bulan, sekarang gaji RM5000, kok juga tetap habis ya tiap bulan. Begitu lah kira2, semakin banyak gaji, sepertinya semakin banyak juga pengeluaran heheheh. Dan kita tetap ngerasa, uang tidak cukup untuk ini dan itu. Akhirnya selalu mengeluh tidak punya uang.

Ah, ternyata begitulah kehidupan berumahtangga. Sampai sekarang pun aku masih belajar dan mengakui, masih banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari........